JANGAN JADI MUNAFIK, BUKA TOPENGMU!


Penulis: ayuputrie_

Bismillah,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kali ini Saya ingin membahas satu sifat yang cukup membahayakan untuk kita miliki. Namun sayangnya, tak hanya sedikit orang yang bahkan memilikinya, namun terkadang banyak yang tidak menyadari bahwa sifat ini dimiliki dan ada di dalam diri. Salah satu dari sekian sifat yang patut untuk kita waspadai dan takuti ada di dalam diri kita.
Iya,, munafik.
Satu kata yang bisa menimbulkan berjuta-juta akibat atau bahkan lebih.

Munafik adalah mereka yang melakukan perbuatan Nifak. Dan apakah nifak itu? Nifak adalah “menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan.” (Ibnu Katsir). Dapat juga dikatakan bahwa orang yang munafik adalah “orang yang omongannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya menyelisihi ketidakadaannya.” (Ibnu Juraij dalam ‘Umdah At-Tafsir 1/78).

Jika dalam bahasa yang banyak digunakan saat ini di masyarakat, munafik itu adalah mereka yang apa yang mereka nyatakan berbeda dengan apa yang ada di dalam hatinya. Berbicara A tapi hatinya B, atau di satu tempat bilangnya A di lain tempat bilangnya Z.

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok.” (QS. Al-Baqarah : 14)

“Mereka menampakkan kepada kaum mukmin seakan-akan diri mereka beriman dan berpihak atau bersahabat dengan kaum mukmin. Akan tetapi, sikap ini mereka maksudkan untuk mengelabui kaum mukmin dan diplomasi mereka untuk melindungi diri agar dimasukkan ke dalam golongan orang-orang mukmin dan mendapat ganimah dan kebaikan yang diperoleh kaum mukmin.
Bilamana mereka kembali bersama setan-setannya. Makna yang dimaksud ialah bilamana mereka kembali dan pergi dengan setan-setan (teman-teman/pemimpin) mereka tanpa ada orang lain, mereka mengatakan “Sesungguhnya kami bersama kalian.” Dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa makanya ialah “Sesungguhnya kami sependirian dengan kalian.” Sesungguhnya kami hanya mengejek mereka dan mempermainkan mereka. Mereka mengatakan, “Sesungguhnya kami hanya mengolok-olok dan mengejak teman-teman Muhammad.” ”
(Tafsir Ibnu Katsir)

Bahkan Syaikh Al-Fauzan dalam Kitab At-Tauhid mengatakan bahwa “Orang-orang munafik akan terus ada sepanjang masa. Apalagi tatkala kekuatan Islam nampak dan mereka benar-benar tidak bisa mengalahkannya. Saat itulah mereka memeluk Islam dengan tujuan memasang makar buat Islam dan orang-orang Islam dalam hati mereka.”

Apa yang dikatakan oleh Syaikh Al-Fauzan tersebut tidaklah salah, karena pada kenyataannya saat ini pun banyak manusia-manusia yang mengaku Islam, tapi pada kenyataan masih banyak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama dan juga banyak yang justru mendukung mereka yang bukanlah seorang Muslim, ataupun masih melakukan hal-hal yang mereka anggap baik namun sayang bagi agama itu adalah hal yang terlarang.

Lalu? Balasan apa yang akan di dapat oleh seorang munafik dari Allah?

Dalam salah satu Firman Allah disebutkan bahwa:
“Allah akan menolok-olok mereka dan menelantarkan mereka dalam kedurhakaan, sedangkan mereka dalam kebimbangan.” (QS. Al-Baqarah : 15)

Lalu, bagaimana agar terhindar dari sifat ini?

Yang paling utama adalah dengan menghindarinya semaksimal mungkin.

Berikut Saya sampaikan beberapa tips yang sebaiknya dilakukan agar seorang mukmin dapat terjaga dari sifat ini. Disampaikan oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam Mufsidat Al-Qalb: An-Nifaq:
     1.    Bersegera melaksanakan shalat jika waktunya telah tiba dan berusaha mendapatkan takbiratul   ihram saat imam shalat jamaah di masjid. “Siapa yang menunaikan shalat berjamaah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram bersama imam, maka ia ditetapkan akan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan.” (HR. At-Tirmidzi)
     2.    Berakhlak baik dan memperdalam agama. “Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama.” (HR. At-Tirmidzi)
      3.    Bersedekah. “Sedekah merupakan bukti.” (HR. Muslim). Bukti disini adalah bukti keimanan.
      4.    Menghidupkan shalat malam.
     5.    Jihad di jalan Allah. “Siapa yang mati dalam keadaan tidak pernah berperang dan tidak pernah terbersit dalam dirinya, maka ia mati di atas cabang kemunafikan.” (HR. Muslim)
     6.    Memperbanyak zikir. Ibnul Qayim menulis, “ Sejatinya banyak zikir merupakan jalan aman dari kemunafikan. Sebab, orang-orang munafik sedikit berzikir.” “Dan mereka tidak berzikir kecuali sedikit. (QS. 3:142)
     7.    Berdo’a. “Tanda keimanan ialah mencintai kaum Anshar, sedangkan tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar.” (Mutafaqun ‘Alaih)

Demikian pembahasan Saya kali ini, semoga kita semua dapat terhindarkan dari kemunafikan dengan dijauhkannya oleh Allah dari diri kita. Dan semoga Allah selalu membuka pintu hati kita untuk menerima hidayah-Nya.
Aamiin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan SURGA atau NERAKA?

KRITERIA MEMILIH CALON PASANGAN HIDUP SESUAI SYARIAT

Ketika Hati Terasa Sakit